Selasa, 24 Mei 2016

jenis jenis tanah

Lapisan Tanah
Tanah terdiri atas lapisan-lapisan. Lapisan tanah berturut-turut dari atas ke bawah setiap lapisan memiliki jenis tanah yang berbeda bergitu pula dengan struktur tanah tanah, batuan yang dikandung dalam tanah, jenis kesuburan tanah dan lain sebagainya adapun gambar tanah itu  adalah seperti pada gambar berikut.

A. Tanah Lapisan Atas

Tanah lapisan atas berwarna gelap dan kehitam-hitaman, tebalnya antara 10 – 30 cm. Lapisan ini merupakan lapisan tersubur, karena adanya bunga tanah atau humus. Lapisan tanah atas (top soil) merupakan bagian yang optimum untuk kehidupan tumbuh-tumbuhan.Semua komponen-komponen tanah terdapat di lapisan ini, yaitu mineral 45%, bahan organik 5%, air antara 20 – 30% dan udara dalam tanah antara 20 – 30%.

B. Tanah Lapisan Bawah
Tanah lapisan bawah warnanya lebih cerah dan lebih padat daripada tanah lapisan atas. Lapisan tanah ini tebalnya antara 50 – 60 cm, lebih tebal dari lapisan tanah atas, sering disebut tanah cadas atau tanah keras. Di lapisan tanah ini kegiatan jasad hidup mulai berkurang. Biasanya ditumbuhi tanaman berumur panjang dan berakar tunggang dalam dan panjang agar mencapai lapisan tanah.
C. Batuan Induk Tanah
Batuan induk merupakan batuan asal dari tanah. Lapisan tanah ini warnanya kemerah-merahan atau kelabu keputih-putihan. Lapisan itu dapat pecah dan diubah dengan mudah, tetapi sukar ditembus akar. Di lereng-lereng gunung, lapisan itu sering terlihat jelas karena lapisan atasnya telah hanyut oleh air hujan.
Semakin ke dalam lapisan ini merupakan batuan pejal yang belum mengalami proses pemecahan. Pada lapisan ini tumbuhan jarang bisa hidup.
II. Struktur tanah
Pengertian Tanah
Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun atas mineral dan bahan organik.Tanah sangat berperan dalam kehidupan makhluk hidup di bumi karena tanah membantu pertumbuhan tumbuhan dengan menyediakan hara,air dan unsur-unsur yang di perlukan tumbuhan untuk tumbuh sekaligus sebagai penopang akar Tanah juga menjadi habitat hidup bagi makhluk mikroorganisme.Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi tempat untuk hidup dan bergerak.Dari segi klimatologi, tanah memegang peranan penting sebagai penyimpan air dan menekan erosi, meskipun tanah sendiri juga dapat tererosi.Komposisi tanah berbeda-beda pada satu lokasi dengan lokasi yang lain. Air dan udara merupakan bagian dari tanah.

Indonesia adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah yang berbeda-beda. Berikut ini adalah macam-macam / jenis-jenis tanah yang ada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

1. Tanah Humus

Tanah humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun dan batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat.

2. Tanah Pasir

Tanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil.

3. Tanah Alluvial / Tanah Endapan

Tanah aluvial adalah tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang mengendap di dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan cocok untuk lahan pertanian.

4. Tanah Podzolit

Tanah podzolit adalah tanah subur yang umumnya berada di pegunungan dengan curah hujan yang tinggi dan bersuhu rendah / dingin.

5. Tanah Vulkanik / Tanah Gunung Berapi

Tanah vulkanis adalah tanah yang terbentuk dari lapukan materi letusan gunung berapi yang subur mengandung zat hara yang tinggi. Jenis tanah vulkanik dapat dijumpai di sekitar lereng gunung berapi.

6. Tanah Laterit

Tanah laterit adalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya akan unsur hara, namun unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh air hujan yang tinggi. Contoh : Kalimantan Barat dan Lampung.

7. Tanah Mediteran / Tanah Kapur

Tanah mediteran adalah tanah sifatnya tidak subur yang terbentuk dari pelapukan batuan yang kapur. Contoh : Nusa Tenggara, Maluku, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

8. Tanah Gambut / Tanah Organosol

Tanah organosol adalah jenis tanah yang kurang subur untuk bercocok tanam yang merupakan hasil bentukan pelapukan tumbuhan rawa. Contoh : rawa Kalimantan, Papua dan Sumatera.

Struktur Tanah
Struktur tanah terbentuk melalui Agregasi berbagai partikel tanah yang menghasilkan bentuk/susunan tertentu pada tanah.Struktur tanah juga menentukan ukuran dan jumlah rongga antar partikel tanah yang mempengaruhi pergerakan air,udara,akar tumbuhan,dan organisme tanah.Beberapa jenis struktur tanah adalah remah,butir(granular), lempeng, balok,prismatik,dan tiang.
Pembagian jenis tanah yang dilakukan oleh para ilmuan ada berbagai macam.Berikut ini adalah beberapa jenis tanah berdasarkan USDA(United States Department of Agriculture)
Entisols,adalah tanah yang terbentuk dari sedimen vulkanik serta batuan kapur & metamorf.
1.Histosols,adalah tanah yang terbentuk dari pembusukkan jaringan tanaman sehingga mengandung banyak bahan organik.
2.Inceptisols,adalah tanah mineral yang usianya masih muda.
3.Verticols,adalah tanah mineral dengan warna abu kehitaman, mengandung lempung 30 % banyak terdapat di daerah beriklim kering dan memiliki batuan induk kaya akan kation.
4.Oxisols,adalah tanah yang mengalami pencucian sehingga kandungan zat hara sedikit sementara kandungan alumunium dan besi tinggi.
5.Andisols,adalah tanah berwarna gelap yang terbentuk dari endapan vulkanik.
Mollisols,adalah tanah mineral yang serupa dgn tanah praire, terbentuk dari batuan kapur.
6.Ultisols,adalah tanah yang berwarna kuning-merah yang telah mengalami pencucian.
III. Jenis-Jenis Tanah
1. Tanah Vulkanis
a. Tanah Andosol
Proses terbentuknya : dari abu vulkanis yang telah mengalami proses pelapukan
Ciri-ciri : warna kelabu hingga kuning, peka terhadap erosi, dan sangat subur
Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian, perkebunan, hutan pinus atau cemara
Persebaran : Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Halmahera, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi
b. Tanah Regosol
Proses terbentuknya : dari endapan abu vulkanis baru yang memiliki butir kasar
Ciri-ciri : berbutir kasar, berwarna kelabu hingga kuning dan kadar bahan organik rendah
Pemanfaatannya : untuk pertanian padi, palawija, tebu dan kelapa
Persebaran : di lereng gunung berapi, pantai dan bukit pasir pantai yang meliputi pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara
c. Tanah Aluvial (Tanah Endapan)
Proses terbentuknya : tanah hasil erosi (lumpur dan pasir halus) di daerah-daerah dataran rendah
Ciri-ciri : warna kelabu dan peka terhadap erosi
Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian sawah dan palawija
Persebaran : Sumatera, Jawa bagian utara, Halmahera, Kalimatan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi dan Papua bagian selatan
2. Tanah Organosol
a. Tanah Humus
Proses terbentuknya : dari hasil pembusukan bahan-bahan organik
Ciri-ciri : warna kehitaman, mudah basah, mengandung bahan organik, sangat subur
Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian
Persebaran : Lampung, Jawa Tengah bagian selatan, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Tenggara
Organosol
b. Tanah Gambut
Proses terbentuknya : dari hasil pembusukan tumbuhan / bahan organik di daerah yang selalu tergenang air (rawa-rawa)
Ciri-ciri : bersifat sangat asam, unsur hara rendah sehingga tidak subur
Pemanfaatannya : untuk pertanian pasang surut
Persebaran : Pantai timur Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Halmahera, Seram, Papua, Pantai Selatan
3. Tanah Litosol (tanah berbatu-batu)
Proses terbentuknya : dari pelapukan batuan beku dan sedimen yang masih baru (belum sempurna) sehingga butirannya besar / kasar
Ciri-ciri : tekstur tanahnya beranekaragam dan pada umumnya berpasir, tak bertekstur, warna kandungan batu, kerikil dan kesuburan bervariasi
Pemanfaatannya : masih alang-alang, bisa untuk hutan
Persebaran : Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi dan Sumatera
4. Tanah Podzol
Proses terbentuknya : di daerah yang memiliki suhu rendah dan curah hujan tinggi
Ciri-ciri : warna pucat, kandungan pasir kuarsa tinggi, sangat masam, peka terhadap erosi, kurang subur
Pemanfaatannya : untuk pertanian palawija
Persebaran : Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Papua
5. Tanah Laterit
Proses terbentuknya : Tanah yang tercuci air hujan, sehingga unsur hara telah hilang meresap dan mengalir ke dalam tanah
Ciri-ciri : warna cokelat kemerah-merahan, tidak subur
Pemanfaatannya : untuk lahan pertanian
Persebaran : Kalimantan Barat, Lampung, Banten, Sulawesi Tenggara
6. Tanah Mergel
Proses terbentuknya : dari hasil campuran pelarutan kapur, pasir dan tanah liat karena peristiwa air hujan
Ciri-ciri : tidak subur
Pemanfaatannya : untuk hujan jati
Persebaran : Yogyakarta, Priangan Selatan di Jawa Barat, pegunungan Kendeng di Jawa Tengah, Kediri, Madiun, Nusa Tenggara
7. Tanah Terarosa (Kapur)
a. Tanah Renzina
Proses terbentuknya : dari pelapukan batuan kapur di daerah yang memiliki curah hujan tinggi
Ciri-ciri : warna putih sampai hitam, miskin unsur hara
Pemanfaatannya : untuk palawija, hutan jati
Persebaran : Gunung kidul , Yogyakarta
b. Tanah Mediteran
Proses terbentuknya : hasil pelapukan batuan kapur keras dan sedimen
Ciri-ciri : Warna putih kecoklatan, keras, tidak subur
Pemanfaatannya : untuk pertanian tegalan, hutan jati
Persebaran : Pegunungan Jawa Timur, Nusa Tenggara, Jawa Tengah, Sulawesi, Maluku, Sumatera
Ciri-ciri tanah di Indonesia:
Banyak mengandung unsur hara
Struktur tanahnya baik, artinya susunan butir-butir tanah tidak terlalu padat dan tidak terlalu lenggang
Cukup mengandung air yang berguna untuk melarutkan unsur hara
Mempunyai garam-garaman dalam jumlah banyak
Upaya untuk melestarikan sumber daya tanah:
Pemupukan diusahakan dengan pupuk hijau / pupuk kandang / pupuk kompos
Dibuat hutan-hutan cadangan pada lereng-lereng gunung
Membuat terassering / sengkedan di daerah-daerah miring
Membuat penghijauan dan reboisasi pada daerah yang gundul, dan sebagainya.

Rabu, 18 Mei 2016

Niat Shalat Gerhana Matahari Dan Bulan

 Kita mungkin mendengar istilah Shalat Kusufian (shalat 2 Gerhana. yaitu shalat dikarenakan terjadinya Gerhana Bulan, dan Gerhana Matahari. Dalam artian, jika terjadi Gerhana Bulan maka kita lakukan (laksanakan) shalat Khusuf, dan jika terjadi Gerhana Matahari maka kita lakukan shalat Kusuf, sesungguhnya kedua shalat ini hukumnya adalah sunah muakad.
Waktu melaksanakan shalat gerhana bulan yakni dimulai dari terjadinya Gerhana Bulan itu sendiri hingga terbit kembali, atau dengan kata lain sampai Bulan tersebut nampak utuh, sedangkan waktu melaksanakan shalat Gerhana Matahari yaitu dimulai dari timbulnya Gerhana Matahari itu sendiri hingga matahari tersebut kembali sebagaimana biasanya, atau sampai terbenam.
Cara Mengerjakan Shalat Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari :

Yang Pertama : Shalat 2 raka’at sebagaimana shalat biasanya, boleh kita melaksanakannya sendiri-sendiri, atau mungkin lebih utama jika kita melaksanakannya secara berjama’ah
Yang Kedua : Shalat 2 raka’at dengan 4 kali rukuk, dan juga 4 kali sujud, yaitu pada raka’at pertama (sesudah rukuk dan i’tidal) kita membaca surat Al-Fatihah lagi, selanjutnya kita terus melakukan rukuk sekali lagi dan i’tidal, kemudian kita terus sujud selnjutnya sebagaimana biasa. Dan pada raka’at kedua juga kita lakukan seperti halnya pada raka’at yang pertama. Jadi dengan demikian shalat Gerhana tersebut seluruhnya berjumlah 4 rukuk, 4 fatihah dan 4 sujud.
Apabila shalat Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari tersebut dilaksanakan seperti shalat biasanya yakni 2 raka’at dengan 2 rukuk, maka hal itu tidak menjadi halangan juga (cukup sah pula).
Berikut bacaan Niat Shalat Gerhana Bulan atau Gerhana Matahari :

Gerhana Bulan
أُصَلِّيْ سُنَّةَ لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
{” Ushallii Sunnatal Khusuufil-Qomari Rak’ataini Lillahi Ta’alaa “}
Artinya : {” Saya niat (melaksanakan) shalat sunnah Gerhana Bulan dua rakaat karena Allah ta’ala “}
Gerhana Matahari
أُصَلِّيْ سُنَّةَ لِكُسُوْفِ الشَّمسِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
{” Ushallii Sunnatal Kusuufis-Syamsi Rak’ataini Lillahi Ta’alaa “}
Artinya : {” Aku niat (melaksanakan) shalat sunnah Gerhana Matahari dua rakaat karena Allah ta’ala “}

NB.: Sebaiknya didalam melaksanakan Shalat Gerhadan Bulan, Bacaan fatihah dan juga bacaan surat dalam shalat tersebut dinyaringkan (dikeraskan), sedangkan dalam melaksanakan shalat Gerhana Matahari bacaan tersebut tidak dinyaringkan (tidak
 dikeraskan). Dan dalam membaca surat disetiap raka’atnya disunahkan pula membaca surat-surat yang panjang. Semoga Bermanfaat

Stuktur Bumi Dan Matahari

 Hai Bagi Yang Ingin Tau Stuktur Tanah Dan Matahari Bisa Dibaca Di Bawah Ini

Struktur bumi terdiri atas daratan dan perairan. Saat dilihat atas antariksa, bumi tampak seperti bola yang permukaannya berwarna kebiruan, kehijauan, dan kecokelatan. Warna kebiruan menunjukkan perairan, warna kehijauan menunjukkan tanaman yang tumbuh di bumi, sedangkan warna kecokelatan adalah tanah tempat makhluk hidup berpijak dan bertempat tinggal. Secara garis besar, bumi terdiri atas lapisan inti bumi, lapisan luar bumi (selimut bumi), dan lapisan kerak bumi.
1. Lapisan Inti Bumi
Lapisan inti bumi disebut juga inti logam bumi sebab tersusun atas berbagai logam. Lapisan inti bumi terbagi menjadi dua, yaitu lapisan inti bumi dalam dan lapisan inti bumi luar. Lapisan inti bumi dalam berwujud padat, sedangkan lapisan inti bumi luar berwujud cair.
2. Lapisan Luar Bumi (Selimut Bumi)
Lapisan luar bumi adalah lapisan yang terletak di atas lapisan inti bumi. Lapisan ini memiliki ketebalan sekitar 3.000 km.
3. Lapisan Kerak Bumi
Lapisan kerak bumi adalah lapisan bumi yang terletak paling luar dan merupakan tempat makhluk hidup berpijak. Lapisan ini mempunyai ketebalan sekitar 5 km.
B. Struktur Matahari
Matahari adalah benda langit yang dapat memancarkan sinar sendiri. Benda langit yang dapat memancarkan sinar dinamakan bintang. Matahari adalah bintang panas yang letaknya paling dekat dengan bumi. Jarak bumi dengan matahari kira-kira 150 juta km.
1. Unsur-Unsur Penyusun Matahari
Mengapa sinar matahari terasa panas? Tersusun atas unsur-unsur apa sajakah matahari itu? Matahari tersusun atas unsur-unsur yang berwujud gas yang sangat panas. Bagian matahari yang dapat kita lihat dari bumi adalah bagian permukaannya. Adapun unsur-unsur penyusun matahari adalah:
- Hidrogen (H2) = 76,39 %
- Helium (He) = 21,80 %
- Oksigen (O2) = 0,80 %
- Karbon (C) = 0,40 %
- Neon (Ne) = 0,20 %
- Besi (Fe) = 0,10 %
- Nitrogen (N2) = 0,10 %
- Silikon (Si) = 0,08 %
- Magnesium (Mg) = 0,07 %
- Unsur-unsur lain = 0,06 %
2. Lapisan-Lapisan Penyusun Matahari
Lapisan-lapisan penyusun matahari terdiri atas inti matahari, fotosfer, kromosfer, dan korona. Lapisan-lapisan tersebut mempunyai kondisi yang berbeda.
a. Inti Matahari
Inti matahari terletak di bagian dalam matahari. Suhunya sekitar 15 juta derajat Celsius. Inti matahari dapat menghasilkan energi yang sangat besar.
b. Fotosfer
Fotosfer adalah lapisan permukaan matahari yang menghasilkan cahaya yang dapat kita lihat. Bentuknya bulat putih dan menyilaukan serta merupakan lapisan yang paling terang. Tebal lapisan fotosfer kira-kira 300 km.
c. Kromosfer
Kromosfer adalah lapisan gas tebal yang mengelilingi matahari dan tampak bercahaya merah muda. Kromosfer merupakan lapisan atmosfer matahari yang paling bawah dan tebalnya mencapai 16.000 km.
d. Korona
Korona adalah lapisan matahari yang paling luar. Korona tampak seperti mahkota yang terang-benderang di sekeliling bayang-bayang bulan saat terjadi gerhana matahari total.
3. Manfaat Sinar Matahari
Apa yang terjadi jika tidak ada sinar matahari yang menyinari bumi? Apa manfaat sinar matahari bagi manusia, hewan, dan tumbuhan?
Manfaat sinar matahari, antara lain sebagai berikut.
a. Sumber penerangan di bumi. Pada siang hari sinar matahari menerangi bumi. Tanpa adanya sinar matahari, bumi menjadi dingin dan gelap gulita.
b. Sumber panas di bumi. Adanya panas matahari menyebabkan air di permukaan bumi menguap. Uap air terkumpul membentuk awan yang akhirnya terjadi hujan. Panas matahari juga dapat mengeringkan benda-benda yang basah. Coba, jemurlah baju yang basah! Setelah beberapa waktu, baju tersebut tentu menjadi kering.
c. Untuk keperluan industri, sebagai sumber energi alternatif. Misalnya, penggerak mobil tenaga surya dan kompor matahari. Pemanfaatan sinar sebagai sumber energi alternatif dapat mengurangi pencemaran udara.